Minggu, 09 Oktober 2011

Karakteristik Sistem


a. Komponen (components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa
subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki
fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Contoh: dalam suatu Food product Department terdapat beberapa komponen untuk memuluskan pekerjaan. Komponen itu ada Executive Chef sebagai kepala bagian dapur, Sous Chef sebagai pembantu Executive Chef, Demi Chef untuk membantu Sous Chef, Commis bertugas menjaga kualitas makanan, Cook Helper sebagai pembantu dalam jam operasi dll.

b. Batas (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut. Contoh: seorang Commis I di sebuah hotel tidak boleh ikut campur dalam penentuan menu baru yang akan dibuat. Hanya Demi chef yang boleh membantu Sous Chef dalam menentukan menu baru. Dalam hal ini seorang Commis memiliki batasan dalam bekerja. Menjaga kualitas makanan adalah tugas utamanya, tidak lebih.

c. Lingkungan (environments)
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.
Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara,
sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,
kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem. Contoh: seorang Financial Controller lebih baik bekerja di dalam kantor agar lebih nyaman ketimbang di depan meja bar. Situasi yang kondusif dalam bekerja dapat meningkatkan efektivitas kinerja.

d. Antar komponen (interface)
Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk
mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan. Contoh: Store department akan membelanjakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Food and Beverage Department yang akan memproduksi makanan dan minuman untuk dijual kembali kepada tamu.

e. Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat
beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk
mendapatkan keluaran. Sebagai contoh seorang manager di level Top Management harus mengambil beberapa karyawan kontrak demi melancarkan dalam pengoperasian pekerjaan. Hal ini diambil untuk mempensiunkan dini karyawan tetap karena resesi yang tengah dialami perusahaan tersebut.

f. Pengolahan (processing)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang
jadi. Contoh: untuk memilih siapa yang akan dipensiunkan dini nanti, maka perusahaan menilainya melalui track record masing-masing karyawan tetap. Hal inilah yang disebut Processing.

g. Keluaran (output)
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain. Misalnya perusahaan sudah memiliki nama siapa saja yang akan dipensiunkan dini setelah melalui proses diatas, maka surat keputusan untuk mempensiunkan mereka pun dapat terlaksana. Hal seperti ini disebut pengeluaran. Setelah melalui Masukan (input) berupa merekrut karyawan kontrak, Processing memilih siapa yang akan dipensiunkan serta akhirnya mendapat nama-namanya, inilah yang disebut Keluaran (output)

h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya. Contoh: Departemen Kantor Depan Hotel gran Melia Jakarta memiliki sasaran Orang Perancis yang ada di Indonesia harus menginap di hotel tersebut melalui promosi-promosi dan lain sebagainya.

i. Kendali (control)
Segenap system yang akan dilakukan harus terkontrol dengan baik. Tidak adanya control dapat menimbulkan keluarnya jalur dalam melaksanakan system itu sendiri. General Manager Hotel harus mengontrol para bawahannya  agar misi yang ditetapkan perusahaan dapat berjalan dengan baik

j. Umpan balik (feedback)
Dalam pelaksanaan sitem, terjadinya umpan balik merupakan salah satu karakteristik dari system itu sendiri. Seseorang yang melakukan inovasi dan kreasi yang positif di suatu kerjaan patut diberi kredit atas apa yang diperbuatnya. Inilah yang disebut umpan balik.

1 komentar:

  1. Jawaban anda belom lengkap, karena bentuk inputnya apa, proses apa dan output nya apa? tolong berikan contoh riil pada sistem tersebut

    BalasHapus